loading...
Faktanya yang kita tau kini ini, fiksi merupakan karya sastra. Karya satra terbagi jadi dua yaitu karya sastra nonfiksi dan fiksi. Pengertian karya sastra nonfiksi yakni karya sastra yang ditulis dari hasil kajian keilmuan dan pengalaman. Sedangkan pengertian karya sastra fiksi yakni dongeng rekaan atau dongeng khayalan. Hal demikian mengapa karya fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak memberi saran terhadap kebenaran sejarah.
Fiksi yakni dongeng atau latar yang berasal dari imajinasi. Dengan kata lain, fiksi tidak secara ketat menurut histori atau fakta. Fiksi mampu dideskripsikan di dalam banyak variasi format jadi dari tulisan, pertunjukan langsung, film, program televisi, animasi, permainan video dan termasuk permainan peran.
Fiksi yakni dongeng atau latar yang berasal dari imajinasi. Dengan kata lain, fiksi tidak secara ketat menurut histori atau fakta. Fiksi mampu dideskripsikan di dalam banyak variasi format jadi dari tulisan, pertunjukan langsung, film, program televisi, animasi, permainan video dan termasuk permainan peran.
Sebagai karya imajiner, fiksi memperlihatkan bermacam-macam permasalahanmanusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang mendalami bermacam-macam permasalahan dengan penuh kesungguhan yang kemudian diaplikasikan di dalam melalui layanan fiksi sesuai dengan apa yang dipandangnya.
Meskipun terhadap mulanya istilah fiksi inilebih sering dipakai di dalam wujud sastra naratif terlebih di dalam novel, novella, sandiwara ataupun dongeng pendek. Pada umumnya, fiksi dipakai di dalam makna paling sempit untuk segala narasi sastra.
Menurut Abrams, Fiksi yakni dongeng rekaan atau dongeng dambaan atau karya naratif yang tidak menyaran terhadap kebenaran sejarah.
Alternbernd dan Lewis (1966:14)Menurut Alternbernd dan Lewis, Fiksi yakni menyajikan permasalahan insan dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan.
Wellek dan Warren (1956:212)
Menurut Wellek dan Warren, Fiksi yakni bangunan susunan yang koheren, dan tetap membawa tujuan estetik.
Nurgiantoro (2010:2)
Menurut Nurgiantoro, Fiksi yakni prosa naratif yang punyai huruf imajinatif. Akan namun umumnya masuk kebijaksanaan dan memiliki kandungan kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia.
Rocky Gerung
Menurut Rocky Gerung, “Fiksi yakni kekuatan yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi yakni fiction, dan itu tidak serupa dengan fiktif,” ujarnya. Telos sendiri di dalam bhs Yunani berarti “akhir”, ‘tujuan’, atau’sasaran’. Rocky menambahkan, di dalam agama, fiksi yakni keyakinan. Dalam literatur, fiksi yakni kekuatan untuk mengaktifkan imajinasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut KBBI, Fiksi adalah:
1) dongeng rekaan (roman, novel, dan sebagainya)
2) rekaan, khayalan, tidak menurut kenyataan
3) pernyataan yang cuma menurut dambaan atau pikiran.
Semi (2008:76)
Menurut Semi, Fiksi yakni tipe narasi literer dan berwujud dongeng rekaan.
Krismarsanti (2009:1)
Menurut Krismarsanti, Fiksi yakni karangan yang berisi kisahan atau dongeng yang dibikin menurut dambaan atau imajinasi pengarang.
Menurut Semi (2008:77-78), adapun faktor atau ciri karya fiksi yaitu:
a. Menyuburkan nilai mudah dan memperkaya nilai normatif dan juga nilai estetis. Nikai mudah diserap fiksi menurut permasalah realitas objektif yang dijadikan titik tolak penceritaan. Nilai normatif dan estetis terdapat daam fiksi berdasrkan hasil kebijaksanaan sehat dan pengolahan kematangan intelektual dan visi pengarang.
b. Media untuk penularan pikiran kreatif, kepekaan rasa, kemapanan visi, kebijakan dan kearifan pengarang kepada pembacanya.
c. Fiksi terhadap hakikatnya merangsang pembaca mengenali, menghayati, menganalisis dan merumuskan nilai-nilai kemanusiaan.
Jenis-Jenis Fiksi
Adapun macam-macam fiksi, diantaranya yaitu:
a. Cerita pendek, yaitu karya dengan setidaknya 2,000 kata namun diatas 7,500 kata. Batasan antara dongeng pendek yang panjang dengan novella tidak begitu jelas.
b. Novella, yaitu karya dengan setidaknya 17,500 kata namun dibawah 50,000 kata. Karya Joseph Conrad bertajuk Heart of Darkness (1899) merupakan semisal dari novella.
c. Novel, yaitu karya dengan 50,000 kata atau lebih.
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Meskipun terhadap mulanya istilah fiksi inilebih sering dipakai di dalam wujud sastra naratif terlebih di dalam novel, novella, sandiwara ataupun dongeng pendek. Pada umumnya, fiksi dipakai di dalam makna paling sempit untuk segala narasi sastra.
Pengertian Fiksi Menurut Para Ahli
Abrams (1981:61)Menurut Abrams, Fiksi yakni dongeng rekaan atau dongeng dambaan atau karya naratif yang tidak menyaran terhadap kebenaran sejarah.
Alternbernd dan Lewis (1966:14)Menurut Alternbernd dan Lewis, Fiksi yakni menyajikan permasalahan insan dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan.
Wellek dan Warren (1956:212)
Menurut Wellek dan Warren, Fiksi yakni bangunan susunan yang koheren, dan tetap membawa tujuan estetik.
Nurgiantoro (2010:2)
Menurut Nurgiantoro, Fiksi yakni prosa naratif yang punyai huruf imajinatif. Akan namun umumnya masuk kebijaksanaan dan memiliki kandungan kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia.
Rocky Gerung
Menurut Rocky Gerung, “Fiksi yakni kekuatan yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi yakni fiction, dan itu tidak serupa dengan fiktif,” ujarnya. Telos sendiri di dalam bhs Yunani berarti “akhir”, ‘tujuan’, atau’sasaran’. Rocky menambahkan, di dalam agama, fiksi yakni keyakinan. Dalam literatur, fiksi yakni kekuatan untuk mengaktifkan imajinasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut KBBI, Fiksi adalah:
1) dongeng rekaan (roman, novel, dan sebagainya)
2) rekaan, khayalan, tidak menurut kenyataan
3) pernyataan yang cuma menurut dambaan atau pikiran.
Semi (2008:76)
Menurut Semi, Fiksi yakni tipe narasi literer dan berwujud dongeng rekaan.
Krismarsanti (2009:1)
Menurut Krismarsanti, Fiksi yakni karangan yang berisi kisahan atau dongeng yang dibikin menurut dambaan atau imajinasi pengarang.
Ciri-Ciri Fiksi
Fiksi merupakan dongeng perihal kehidupan insan yang berwujud fiktif gara-gara cuma berwujud rekaan pengarang. Gaya penceritaan pengarang berwujud tidak homogen, pengarang atau pencerita tidak perlu yang bertutur, namun beri aksesori peluang kepada penutur sekunder untuk bercerita biar menghasilkan dialog. Cerita yang dihidangkan di dalam fiksi berwujud dongeng fiktif, kalau punyai kesamaan dengan realita, itu cuma kebetulan belaka. Fiksi dihidangkan dengan urutan urutan biar melukiskan konflik dan rasa ingin memahami pembaca.Menurut Semi (2008:77-78), adapun faktor atau ciri karya fiksi yaitu:
- Adanya unsur cerita
- Situasi bhs tidak homogen
- Adanya momen yang diceritakan
- Susunan momen disusun secara kronologis
Fungsi Fiksi
Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992:12), kegunaan fiksi yaitu:a. Menyuburkan nilai mudah dan memperkaya nilai normatif dan juga nilai estetis. Nikai mudah diserap fiksi menurut permasalah realitas objektif yang dijadikan titik tolak penceritaan. Nilai normatif dan estetis terdapat daam fiksi berdasrkan hasil kebijaksanaan sehat dan pengolahan kematangan intelektual dan visi pengarang.
b. Media untuk penularan pikiran kreatif, kepekaan rasa, kemapanan visi, kebijakan dan kearifan pengarang kepada pembacanya.
c. Fiksi terhadap hakikatnya merangsang pembaca mengenali, menghayati, menganalisis dan merumuskan nilai-nilai kemanusiaan.
Jenis-Jenis Fiksi
Adapun macam-macam fiksi, diantaranya yaitu:
a. Cerita pendek, yaitu karya dengan setidaknya 2,000 kata namun diatas 7,500 kata. Batasan antara dongeng pendek yang panjang dengan novella tidak begitu jelas.
b. Novella, yaitu karya dengan setidaknya 17,500 kata namun dibawah 50,000 kata. Karya Joseph Conrad bertajuk Heart of Darkness (1899) merupakan semisal dari novella.
c. Novel, yaitu karya dengan 50,000 kata atau lebih.
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi: