Perbedaan Kau Dan Anda Serta Penggunaannya

loading...

Penggunaan Kata Ganti 'Kamu' dan 'Anda' dalam Bahasa Indonesia yang Lebih Sopan.

Lebih sopan mana antara kata ‘kamu’ dan ‘anda’? Jawabannya tidak serta merta ‘anda’ lebih sopan dari pada kata ‘kamu’. Dalam penggunaan sebuah kata, harus dilihat terlebih dahulu konteks situasinya. Dalam sebuah situasi tertentu, dapat jadi ‘anda’ lebih sopan dari ‘kamu’ atau sebaliknya, ‘kamu’ lebih sopan dari pada ‘anda’, atau bahkan dua-duanya (kamu dan anda) dirasa sangat tidak sopan.

Dalam janji secara umum antar-pengguna bahasa Indonesia, kata ‘anda’ dianggap lebih sopan dari pada kata ‘kamu’ untuk menyebut orang kedua (lawan bicara). Meskipun mempunyai arti yang sama, yaitu ‘lawan bicara’ namun makna sebuah kalimat dapat dianggap lebih rendah, atau justru dianggap tidak sopan.


Misalnya dalam sebuah konteks percakapan antara dua orang sobat karib yang sudah sangat akrab, memakai kata ‘anda’ dapat dianggap tidak sopan, alasannya merenggangkan korelasi sosial. Bisa jadi, kata ‘anda’ dalam konteks ini dianggap sebagai upaya menjaga jarak alasannya dalam kondisi marah.

Penjelasan wacana Perbedaan dan Pengguaan kata Ganti Anda dan Kamu


Kata ‘anda’ berdasarkan saya hanya cocok dipakai dikala menyebut orang yang belum kita kenal. Misalnya, dikala ada orang yang lebih bau tanah menanyakan alamat kepada kita,

“Dik, alamat ini di sebelah mana?”

Kemudian kita dapat menjawab memakai kata ganti ‘anda’,

“Anda lurus saja ke selatan, lalu belok kiri.”

Jadi, kata ‘anda’ cocok dipakai untuk menghormati orang yang tidak kita kenal secara personal.

Lain lagi dengan kata ‘kamu’, kata ganti ini hanya cocok untuk dipakai dengan orang yang dekat dan dalam posisi yang ada di bawah kita. Biasanya yang menjadi strata posisi bukan sekadar jabatan, melainkan juga usia. Bisa jadi secara jabatan lebih rendah, tapi secara umur lebih tua, kata ‘kamu’ tidak pantas untuk digunakan.

Langsung ke konteks, contohnya ada dua orang, majikan dengan sopirnya. Majikannya masih muda, sopirnya sudah tua.

SOPIR: “Tuan mau saya antar ke mana?”

Jika majikan mempunyai budbahasa bangsa Indonesia, ia tidak akan memakai kata ganti ‘kamu’.

MAJIKAN: “kamu antar saya ke kantor.”

Kalimat di atas tidak sopan. Meskipun dalam batas tertentu, contohnya atas dasar korelasi kerja dan strata sosial, terperinci majikan posisinya lebih tinggi dari pada sopirnya.  Kalimat yang lebih sopan bukan pula memakai kata ‘anda’ melainkan memakai kata ganti sapaan, misalnya:

MAJIKAN: “Pak, antar saya ke kantor.” Atau “Pak Makmur, antar saya ke kantor ya.”

Nah, kepada orang yang status sosialnya di bawah kita saja, kita tidak pantas memakai ‘anda’ apalagi ‘kamu’, apalagi terhadap orang yang lebih dihormati. Berkaitan dengan ini, saya pernah mendengar salah seorang guru saya menyampaikan bahwa, Najwa Shihab tidak sopan alasannya memakai kata ‘anda’ dikala mewawancarai wakil presiden.

“Itu wakil presiden, masak disebut anda.”

Tapi guru saya ini tidak menjelaskan kata apa yang seharusnya digunakan. Menurut saya, kata yang paling sempurna yaitu kata ‘Bapak’ alasannya wakil presidennya yaitu laki-laki.

Jadi, kata ganti ‘anda’ dapat dipakai untuk lawan bicara dari segala status  yang kita hormati.

Penjelasan wacana penggunaan kata ‘kamu’ dan ‘anda’ ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sangat egaliter. Buktinya, untuk menyebut seorang sopir dan seorang wakil presiden, bahkan hingga seorang presiden, dapat menggunkan kata ganti yang sama yaitu ‘bapak’.

Namun, dalam beberapa kasus –lebih sering di birokrasi- kata ganti ‘Bapak’ tidak dipakai sebagaimana mestinya. Penjelasan mengenai kata ganti ‘bapak’ yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dapat dibaca dalam artikel: Kata Bapak dan Penggunaannya yang Salah dalam Birokasi Indonesia

Lebih baik mulai kini anda semua harus membiasakan memakai kata ganti orang kedua yang paling pas untuk lawan bicaranya. Agar tidak dianggap tidak sopan dan menjadi insan Indonesia seutuhnya.

Kecuali memang bermaksud mengkritik, misalnya:

Muka muka muka mu kau kamu kau menyerupai badut.

Kalimat di atas yaitu pecahan lirik lagu Iwan Fals yang mengkritik para politisi yang mukanya menyerupai badut, maksudnya hanya dapat melucu yang sesungguhnya tidak lucu. Dalam lirik itu, Iwan Fals memakai kata ganti ‘kamu’ bukan ‘anda’. Selain bermaksud untuk meluapkan kejengkelan, juga biar berima yang indah dengan kata ‘muka’.
Intinya, mau pakai kata ‘anda’ atau ‘kamu’ harus diubahsuaikan dengan maksud kalimat yang kita susun.
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:
close