Organisasi Pergerakan Nasional Pada Masa Awal Pergerakan Nasional

loading...
Untuk organisasi pergerakan yang bersifat nasional sangat banyak sekali jumlahnya. Perkembangan dari organisasi pergerakan yang bersifat nasional itu bisa dibedakan menjadi tiga masa, yakni masa Awal Pergerakan Nasional, masa Radikal, dan masa Moderat.

Untuk organisasi pergerakan yang bersifat nasional sangat banyak sekali jumlahnya Organisasi Pergerakan Nasional Pada Masa Awal Pergerakan Nasional


Budi Utomo ialah organisasi pergerakan yang lahir pertama kali di Indonesia, Setelah itu, muncul organisasi pergerakan menyerupai berikut ini:

1. Budi utomo
Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA (Sekolah Dokter Pribumi) di Jakarta tanggal 20 Mei 1908. Dan ketuanya ialah Sutomo (lalu menjadi dokter). Budi Utomo ialah merupakan organisasi modern pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia.

Berdirinya Budi Utomo amat bersahabat kaitannya dengan keinginan Dr. Wahidin Sudirohusodo. Ia ialah seseorang tamatan STOVIA. Wahidin mempunyai keinginan untuk memajukan pendidikan dengan cara mendirikan studifunds ataupun dana pelajar. Dan dana itu akan dipakai untuk kemudian menyekolahkan belum dewasa orang tuanya kurang mampu. Untuk mengumpulkan dana tersebut Wahidin mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat di banyak sekali kota.

Pada tahun 1907 ia bertemu dengan mahasiswa STOVIA di Jakarta. Dan mereka tertarik mendengar keinginan Wahidin. Lalu kemudian keinginan itu diperluas dengan tak hanya dalam bidang pendidikan, namun juga budaya lantaran itulah didirikannya Budi Utomo.

Keberadaan Budi Utomo pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Cabang-cabangnya pun berdiri di banyak sekali kota. Setelah banyak partai politik yang berdiri, tugas Budi Utomo pun perlahan mulai hilang. Pada tahun 1935 Budi Utomo bergabung dengan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) dengan membentuk Partai Indonesia Raya (Perindra).

Jasa utama Budi Utomo ialah mempelopori lahirnya organisasi-organisasi lain baik itu yang bersifat politik maupun yang bersifat non politik. Maka lantaran itu tanggal 20 Mei selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

2. Sarekat Dagang Islam (SDI)

Sarekat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi di Jakarta pada tahun 1911. SDl bertujuan memperkuat persatuan para pedagarng pribumi biar sanggup bersaing dengan para pedagang abnormal terutama para pedagang Cina.

Pada 10 September 1012 Sarekat Dagang Islam berubah nama menjadi Sarekat Islam dengan visi  memajukan perjuangan dagang para golongan pribumi Indonesia; meningkatkan semangat dagang masyarakat Indonesia; menolong anggota yang kesulitan dalam bidang usaha; memperbaiki pendapat yang keliru wacana agama Islam; memperkuat rasa persaudaraan dan juga persatuan di antara sesama anggota dan umat Islam.

Asas dan juga tujuan Sarekat Islam yang mudah dan sifatnya yang merakyat menimbulkan organisasi ini bisa berkembang dengan cepat. Adapun tokoh-tokoh pendiri Sarekat Islam ialah H.O.S. Cokroaminnto, Haji Agus Salim dan Abdul Muis.

Pada tahun 1927, PKI melalui seni administrasi infiltrasi berhasil menyusup kedalam badan SI sehingga SI pecah menjadi 2 kelompok, yang pertama ialah SI (sayap kiri) berpusat di Semarang dengan tokohnya  yaitu Semaun, Alimin, dan Dharsono. Yang kedua SI Putih (Sayap Kanan) mempunyai sentra di Yogyakarta dengan tokohnya yakni H.O.S Cokroaminoto, Haji Agus Salim, dan juga Abdul Muis.

3. Indische Partij (IP)
Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung. Indische Partij ialah organisasi politik pertama di Indonesia dengan tokohnya dikenal sebagai Tiga Serangkai yaitu E.F.E. Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan juga R.M Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).

Indische Partij ialah organisasi progresif yang mempunyai tujuan mencapai Indonesia merdeka. Itu;a sebabnya pemerintah Hindia Belanda cemas melihat perkembangannya.

Ketiga tokoh Indische Partij yang sangat berani mengkritik pemerintah kolonial dalam banyak sekali artikel, menyerupai R.M Suwardi. Suryaningrat menulis “Als Ik Een Nederland Was” (Seandainya Aku Orang Belanda), Dr. Cipto Mangunkusumo “Kekuatan dan Ketakutan”, dan juga E.F.E. Douwes Dekker “Pahlawan Kita”.

Hal ini menimbulkan mereka diasingkan oleh pemerintah kolonial. Awalnya mereka diasingkan di dalam negeri di daerah yang berbeda-beda. Akhirnya, ketiganya diasingkan ke Belanda.

Demikian klarifikasi mengenai ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL PADA MASA AWAL PERGERAKAN NASIONAL, semoga sanggup bermanfaat.
Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:
close