loading...
Manajemen Persediaan (Inventory Management) yaitu salah satu anggota didalam administrasi operasional dan administrasi produksi. Manajemen persediaan terhitung bisa disimpulkan sebagai kesibukan untuk memelihara kuantitas optimim barang-barang yang dimiliki.
Selain pengertian diatas, adapula pengertian administrasi persediaan berdasarkan para ahli, diantaranya:
Menurut Martin dan Pretty(1996:719), Inventory management involves the control of assets are used in the production procces or produced to be sold in the normal course of the firms operations (Manajemen persediaan meliputi pengendalian dari aktiva bersama diproduksi untuk dijual didalam skala normal dari operasi perusahaan).
Tujuan Manajemen Persediaan
Secara umum, obyek administrasi persediaan yaitu:
Menurut D.T. Johns dan H.A. Harding (2001:77), obyek administrasi persediaan yaitu meminimalkan investasi didalam persediaan namun senantiasa berkelanjutan bersama penyediaan tingkat layanan yang diminta.
Menurut Lukas Setia Atmaja (2003:405), obyek administrasi persediaan yaitu mengadakan persediaan yang diharapkan untuk operasi yang berkelanjutan terhadap ongkos yang minimum.
Fungsi Manajemen Persediaan
Menurut Herjanto didalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi” (2007:238), manfaat persediaan didalam memenuhi kebutuhan perusahaan yaitu:
Model Pendekatan Manajemen Persediaan
Untuk lakukan administrasi persediaan kudu dikerjakan tiga style pendekatan diantaranya economic order quantity, periodic review, dan material requirement planning.
Economic Order Quantity (EOQ)
Economic order quantity yaitu kuantitas pemesanan yang paling ekonomis, yaitu kuantitas pembelian barang yang bisa meminimumkan kuantitas ongkos pemeliharaan barang di gudang dan ongkos pemesanan setiap tahun.
Periodic Review
Dalam pendekatan ini dikerjakan pemesanan barang bersama interval pas sama. Artinya pemesanan barang telah terpola secara rutin biar ongkos yang disiapkan bisa diperkirakan.
Material Requirement Planning (MRP)
Dalam MRP, pembelian barang yang diharapkan perencanaan untuk sebabkan produk yang terdiri dari lebih dari satu komponen atau dikenal bersama system assembling. Tujuannya yaitu untuk menanggung tersedianya material, item, komponen didalam mengolah dan juga produk jadi. Tujuan keduanya yaitu untuk memelihara tingkat persediaan seminim mungkin, dan juga untuk mempunyai planning kesibukan pengiriman, penjadwalan dan pembelian material. Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
Selain pengertian diatas, adapula pengertian administrasi persediaan berdasarkan para ahli, diantaranya:
Menurut Martin dan Pretty(1996:719), Inventory management involves the control of assets are used in the production procces or produced to be sold in the normal course of the firms operations (Manajemen persediaan meliputi pengendalian dari aktiva bersama diproduksi untuk dijual didalam skala normal dari operasi perusahaan).
Tujuan Manajemen Persediaan
Secara umum, obyek administrasi persediaan yaitu:
- Maksimalkan barang persediaan bersama ongkos yang minimal.
- Memastikan adanya persediaan lewat safety stock
- Memberi pas luang untuk pengelolaan mengolah dan pembelian
- Mengantisipasi pergantian harapan dan penawaran.
- Menghilangkan atau kurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan
- Menyesuaikan bersama kegiatan produksi
- Menghilangkan atau kurangi efek kenaikan harga
- Menjaga persediaan materi yang dihasilkan secara musiman
- Mengantisipasi harapan yang bisa diramalkan.
- Memperoleh laba dari quantity discount.
- Komitmen terhadap pelanggan.
Menurut D.T. Johns dan H.A. Harding (2001:77), obyek administrasi persediaan yaitu meminimalkan investasi didalam persediaan namun senantiasa berkelanjutan bersama penyediaan tingkat layanan yang diminta.
Menurut Lukas Setia Atmaja (2003:405), obyek administrasi persediaan yaitu mengadakan persediaan yang diharapkan untuk operasi yang berkelanjutan terhadap ongkos yang minimum.
Fungsi Manajemen Persediaan
Menurut Herjanto didalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi” (2007:238), manfaat persediaan didalam memenuhi kebutuhan perusahaan yaitu:
- Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman materi baku atau barang yangdibutuhkan perusahaan.
- Menghilangkan risiko kalau material yang dipesan tidak baik biar kudu dikembalikan.
- Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
- Untuk menyimpan materi baku yang dihasilkan secara musiman biar perusahaantidak akan ada duduk kasus kalau materi itu tidak tersedia di pasaran.
- Mendapatkan laba dari pembelian berdasarkan cuilan kuantitas
- (quantitydiscounts).
- Memberikan layanan kepada pelanggan bersama tersedianya barang yang diperlukan.
Model Pendekatan Manajemen Persediaan
Untuk lakukan administrasi persediaan kudu dikerjakan tiga style pendekatan diantaranya economic order quantity, periodic review, dan material requirement planning.
Economic Order Quantity (EOQ)
Economic order quantity yaitu kuantitas pemesanan yang paling ekonomis, yaitu kuantitas pembelian barang yang bisa meminimumkan kuantitas ongkos pemeliharaan barang di gudang dan ongkos pemesanan setiap tahun.
Periodic Review
Dalam pendekatan ini dikerjakan pemesanan barang bersama interval pas sama. Artinya pemesanan barang telah terpola secara rutin biar ongkos yang disiapkan bisa diperkirakan.
Material Requirement Planning (MRP)
Dalam MRP, pembelian barang yang diharapkan perencanaan untuk sebabkan produk yang terdiri dari lebih dari satu komponen atau dikenal bersama system assembling. Tujuannya yaitu untuk menanggung tersedianya material, item, komponen didalam mengolah dan juga produk jadi. Tujuan keduanya yaitu untuk memelihara tingkat persediaan seminim mungkin, dan juga untuk mempunyai planning kesibukan pengiriman, penjadwalan dan pembelian material. Sumber https://www.sekolahpendidikan.com
loading...
Buat lebih berguna, kongsi:
