loading...
Pernah galau memakai dan menentukan kata, mana yang baku dan mana yang tidak baku? Kebingungan yang muncul itu diakibatkan kita terlanjur sering mendengar dan memakai kata yang kurang sempurna alias tidak baku. Maka untuk mengetahui mana kata yang baku dan mana yang tidak lebih sempurna kalau dirujuk (melihatnya) di dalam kamus standar. Kamus yang sanggup menjadi referensi yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, forum pemerintah yang bertugas membuatkan dan mengkaji Bahasa Indonesia dan bahasa Daerah.
Penggunaan kata baku dan tidak baku sudah masuk ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Salah satu bahan wacana kata baku siswa diminta untuk mengerjakan dan mengatakan kesalahnnya. Berikut ini daftar kata yang salah (tidak baku)
bawain
pengrusak
merubah
menghipnotis
sintesa
resiko
diakomodir
kuwalitas
infra merah
ekstra kurikuler
Ketidak-bakuan kata-kata di atas disebabkan oleh kesalahan penggunaan karakter dan kesalahan penulisan serta tanda baca. Berikut ini alasan kesalahan dan perbaikan yang sempurna untuk kata-kata tidak baku di atas.
TIDAK BAKU | ALASAN | PERBAIKAN |
bawain | Imbuhan –in | Bawakan |
pengrusak | Imbuhan –peng | Perusak |
merubah | Kata dasarnya ‘ubah’ | Mengubah |
menghipnotis | Kata dasarnya ‘pengaruh’ harus luluh | Memengaruhi |
sintesa | Tidak baku | Sintesis |
resiko | Kesalahan karakter e harusnya i | Risiko |
diakomodir | Imbuhan gila seharusnya –asi | Diakomodasi |
kuwalitas | Ada karakter w | Kualitas |
Infra merah | Ada spasi | Inframerah |
Ekstra kurikuler | Ada spasi | Ekstrakurikuler |
Adapun klarifikasi yang lebih rinci sanggup disimak dalam keterangan wacana kata baku dan tidak baku berikut ini:
bawain
kata bawain merupakan bentukan dari kata dasar ‘bawa’ dan akhiran ‘-in’. Akhiran ‘-in’ memang dikenal dalam bahasa Indonesia namun dalam bahasa percakapan -dan pergaulan alias bahasa gaul. Imbuhan ‘-in’ dalam bahasa Indonesia yang baku yaitu ‘-kan’ jadi yang benar yaitu ‘bawakan’.
Contoh kalimat:
Tolong bawain kamus saya dong (Tidak Baku/Ragam Santai)
Tolong bawakan kamus saya. (Baku/Ragam Resmi)
pengrusak
Kata pengrusak merupakan bentuk dari kata dasar ‘rusak’ menerima imbuhan (awalan) ‘pe-‘. Maka seharusnya pe- tidak berkembang menjadi ‘peng-‘ melainkan tetap ‘pe-‘ menjadi ‘perusak’. Sama halnya dengan kata dasar ‘lari’ yang menerima imbuhan ‘pe-‘ menjadi ‘pelari’ bukan ‘penglari’. Imbuhan ‘pe-‘ dalam kata perusak dan pelari artinya orang yang....
merubah
Kata merubah memang sering digunakan. Padahal kata dasarnya yaitu ubah bukan rubah. Kata ubah bersinonim dengan ganti sementara rubah adalah jenis binatang.
Maka lantaran kata dasarnya yaitu ubah mendapat imbuhan me- (ingat dalam bahasa baku tidak ada imbuhan mer-) maka yang baku yaitu mengubah bukan merubah.
mempengaruhi
Kata mempengaruhi memang ‘baru diperbaiki’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sebelumnya, dalam bahasa Indonesia, yang baku yaitu mempengaruhi. Namun sehabis dikaji lebih dalam, kata dasarnya yaitu pengaruh yang diawali dengan suara p. Sama halnya dengan pesan yang menjadi memesan karena menerima imbuhan meN- bukan mempesan.
Maka kata baku untuk mempengaruhi adalah memengaruhi.
sintesa
Sintesa merupakan istilah serapan dari bahasa asing. Serapan yang benar yaitu sintesis dengan.
resiko
Risiko sering salah ditulis resiko karena pengucapan dan pelafalan yang sering dipakai yaitu resiko menggukan e. Maka dari itu, kesalahan yang sering muncul yaitu lantaran terbiasa menulis apa yang didengar.
diakomodir
Diakomordir yaitu istilah yang biasa dipakai dalam masyarakat. Bahkan ragam bahasa jurnalis juga sering salah memakai kata yang tidak baku ini. Kata baku untuk diakomodir adalah diakomodasi. Seperti halnya dengan istilah akomodasi yang berarti biaya dan kebutuhan , bukan ditulis akomodir.
Penjelasan lebih lengkap wacana kata akomodir dan akomodasi serta kata baku dan tidak baku yang seperti sanggup dibaca dalam artikel: Daftar Kata Tidak Baku Pengaruh Bahasa Belanda | Legalisasi dan Legalisir
kuwalitas
Sama halnya dengan kata risiko yang sering salah tulis sehingga disebut tidak baku. Kata kualitas juga sering ditulis kuwalitas atau bahkan kwalitas. Penulisan ini tidak baku lantaran memang salah. Meskipun dalam bahasa gila sebagai sumber penyerapannya terdapat karakter w, dalam kata bahasa Indonesia yang baku tidak ada karakter w. Maka kata yang benar sesuai perbaikan yaitu kualitas.
infra merah dan ekstra kurikuler
Kedua kata di atas salah lantaran adanya jarak (spasi). Inframerah dan ekstrakurikuler harus ditulis tanpa spasi lantaran merupakan satu kata. Penulisan kedua kata tersebut sering salah lantaran dianggap terdiri dari dua kata. Hal ini disebabkan memang ada kata merah dan ada kata ekstra jadi seperti bangkit sendiri. Padahal tidak.
Demikian klarifikasi kata baku dan kata tidak baku yang disertai dengan alasan kesalahan (ketidakbakuan) dan teladan perbaikannya. Semoga bermanfaat. Salam Pustamun!
loading...
Buat lebih berguna, kongsi: